Rabu, 24 Juli 2013

Perkembangan Ekonomi Dunia

(Vibiznews – Business) – Lembaga Moneter
International (IMF) pada hari ini merilis
prediksinya terhadap pertumbuhan
ekonomi global yang akan menyentuh level
3,3% untuk tahun ini. Level tersebut lebih
rendah dari prediksi yang dikeluarkan di
awal tahun ini yang sebesar 3,5%.
Turunnya prediksi tersebut disebabkan
oleh adanya sebuah dampak dari
penurunan pertumbuhan ekonomi di
kawasan Uni Eropa untuk tahun ini yang
diprediksi akan hanya mencapai level 0,3%
saja.
Selain itu, perlambatan ekonomi global
juga menjadi pemicu mengapat proyek
GDP global mengalami penurunan tahun
ini. Hal tersebut dapat kita lihat bagaimana
Fed dan Bank of Japang berusaha
mengeluarkan beberapa kebijakan mulai
dari menjaga stabilitas mata uang sampai
dengan membeli obligasi guna mendorong
pergerakan sektor riil. Bagi Jepang sendiri,
stimulus moneter dan sektor riil memang
sangat diperlukan seiring dengan adanya
target meningkatkan performa ekonomi
sebesar 1,6% untuk tahun ini atau lebih
tinggi dari tahun lalu yang sebesar 1,2%.
Sedangkan proyeksi ekonomi AS tahun ini
diperkirakan akan mengalami kenaikan
1,9% atau turun dari prediksi diawal tahun
yang sebesar 2%.
Menurut Chief Economist IMF, Olivier
Blanchard, fokus utama perekonomian
global untuk tahun ini masih tertuju
kepada perekonomian Eropa. Beberapa
negara yang masih belum pulih dari
ancaman resesi diperkirakan masih akan
bergelut dengan kontraksi ekonomi seperti
pada Italia, Spanyol, Portugal dan Siprus.
Ia juga menghimbau bahwa bank sentral
Eropa (ECB) harus terus berkomitmen
dalam menyelamatkan ekonomi negara-
negara tersebut. Pembelian surat hutang
dinilai akan menjadi kebijakan yang
strategis pada saat ini.
Lalu bagaimana dengan perekonomian
China, India dan Brasil untuk tahun ini?
Sama seperti mayoritas negara-negara
lainnya diatas, ketiga negara tersebut juga
tercatat mengalami penurunan.
Perekonomian China untuk tahun ini
diproyeksikan akan mengalami penurunan
menjadi 8% dari 8,2% pada awal tahun.
Sedangkan India mengalami penurunan
sebesar 0,2% menjadi 5,7% dan Brasil turun
0,5% menjadi 3,5%.
Sumber: vibiznews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar